Penting, Memilih Teman yang Baik


Setiap manusia senantiasa ingin sahabat yang akan bersama-samanya semasa susah dan senang. Keperluan akan sahabat adalah fitrah manusia. Melalui sahabat, kita akan mendapat menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi. Sahabat adalah penasihat utama, bila penasihat itu baik, maka jadi baiklah kita, begitu pun sebaliknya. 

Pada teman atau sahabat, kita mencari trust (kepercayaan) dan kejujuran.
Pada teman atau sahabat, kita membutuhkan komitmen, dan dukungan.
Pada teman atau sahabat, kita memerlukan kedermawanan, kesetiaan, dan kebersamaan.
Dan pada teman atau sahabat, kita ingin keteguhan, pengertian, dan penerimaan. 

Maka tak salah bila persahabatan menurut Santrock adalah suatu bentuk hubungan yang dekat yang melibatkan kesenangan, penerimaan, percaya, respek, saling membantu, menceritakan rahasia, pengertian, dan spontanitas (Santrock, 2002).

Karena interaksinya, persahabatan juga bisa dimaknai sebagai hubungan dimana dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, dan menyediakan dukungan emosional (Baron & Bryne, 2006).

****
Siapa yang tidak senang memiliki teman atau sahabat yang bisa diandalkan. Selain bisa membantu dalam segala kesulitan, teman ternyata juga membuat usia lebih panjang, seperti terungkap dalam penelitian Perspektif Psychological Science.

Tak memiliki teman atau kondisi kesepian ancamannya bisa setara dengan obesitas, terutama bagi yang berusia 65 tahun. Penelitian tersebut juga menunjukkan, bahwa kesepian sama bahayanya dengan merokok 15 batang rokok setiap hari.

Karena itu para psikolog menekankan pentingnya memiliki teman atau sahabat. Bahkan penulis buku 'Love Your Body', Talia Fuhram menyebutkan, memiliki teman yang baik jauh lebih bermanfaat dibandingkan menyimpan dan mengoleksi barang kesayangan. 

Mengapa begitu? Kata Fuhram, teman atau sahabat itu memberikan perspektif baru dalam hidup, setia menemani dan mendukung di kala sulit hingga menemani saat momen-momen menyenangkan seperti olahraga, makan bersama dan berlibur bersama. 

Sedemikian pentingnya makna teman dan sahabat, sehingga menurut Gottman dan Parker, persahabatan memiliki fungsi sebagai berikut : 

- Companionship adalah persahabatan memberikan anak pasangan yang familier, seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan ikut dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama. 

- Stimulation adalah persahabatan memberikan remaja informasi yang menyenangkan, kesenangan dan hiburan. 

- Physical support adalah persahabatan memberikan waktu, sumber, dan bantuan. 

- Ego support adalah persahabatan memberikan dukungan, dorongan, dan umpan balik yang dapat membantu anak-anak menjaga kesan mereka sebagai orang yang kompeten, menarik, dan individu yang berharga. 

- Social comparison adalah persahabatan memberikan informasi mengenai kapan mereka berhadapan sebagai lawan dan kapan mereka mengerjakan sesuatu dengan baik. 

- Intimacy/affection adalah persahabatan memberikan hubungan yang hangat, dekat, dapat mempercayai individu lain, sebuah hubungan yang mempunyai pengungkapan diri (self-disclosure). 

****
Dalam Islam, pentingnya memilih teman atau sahabat bahkan menjadi patokan terhadap baik dan buruknya agama seseorang. Oleh sebab itu Rasulullah SAW memerintahkan kepada kita agar memilih teman yang baik dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :

“Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). 

Memilih teman atau sahabat yang jelek akan menyebabkan rusak agama seseorang. Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat karena pengaruh teman yang jelek sehingga tergelincir dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan. 

Renungkanlah firman Allah berikut :
“Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran sesudah Al Quran itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Qs. Al Furqan : 27-29). 

Lihatlah bagaimana Allah menggambarkan seseorang yang telah menjadikan orang-orang yang jelek sebagai teman-temannya di dunia sehingga di akhirat menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna lag.

Pertanyaannya : bagaimanakah teman atau sahabat yang baik itu? 

Menurut Ibnu Qudamah Al Maqdisi : 
“Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia.”

Kemudian ia menjelaskan : “Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Yang dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memahami segala sesuatu sesuai dengan hakekatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan kepada orang lain. Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman dengannya. Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya. Sedangkan berteman dengan ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan kejelekan bid’ahnya. (Mukhtashor Minhajul Qashidin).

Renungkan juga hadist Rasulullah SAW berikut ini : 
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholeh dan orang yang jahat adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan tukang besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak wangi olehnya, engkau boleh membeli darinya atau sekurang-kurangnya dapat baunya. Adapun berteman dengan tukang besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, paling kurang engkau dapat baunya yang tidak elok.” (HR. Bukhari).

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita dalam memilih teman dan sahabat. Hanya kepada Allah kita memohon dan bergantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar