Jalan-jalan dan Menikmati Kuliner Khas Solo


Solo, sangat kental akan budayanya. Tak heran jika kota ini memiliki slogan "The Spirit of Java" karena nilai budaya Jawa masih kental melekat pada masyarakatnya. Ramah dan sopan, ciri utama masyarakatnya.

Setiap harinya, Solo sangat ramai dengan aktivitas masyarakatnya. Apalagi saat ini Solo memiliki berbagai arena untuk kongkow-kongkow seperti di Taman Balekambang, Taman Sriwedari, Area Stadion Manahan, Ngarsopuro dan lainnya.

Aktifitas ekonomi di siang hari pun sangat ramai. Pasar Gede, Pasar Legi, Pasar Klewer adalah sedikit tempat yang merupakan sentra aktivitas ekonomi masyarakat Solo.

Solo juga sangat nyaman dan asri. Ruang terbuka hijau di sepanjang jalan kota tertata dan rapi. Membuat Solo menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.

Selain identik dengan bangunan gedung yang khas dan budaya, Solo ternyata juga memiliki kuliner yang menarik minat pelancong. Kuliner khas Kota Solo beragam dan memiliki cita rasa yang lezat. Karenanya, jalan-jalan ke kota budaya ini, belum lengkap bila belum mencicipi kuliner khasnya. 

Berikut kuliner khas Solo yang patut dicicipi jika Anda berkunjung ke Solo.

Nasi Liwet 
Nasi liwet (sego liwet) merupakan kuliner khas kota Solo yang selalu diburu oleh para pencinta kuliner. Nasi liwet terdiri dari nasi putih dengan rasa gurih dilengkapi dengan sayur labu siam, suwiran ayam, telur pindang, dan sedikit areh. 

Nasi liwet sangat mudah ditemui di restoran, warung makan, maupun tenda lesehan. 

Beberapa lokasi Nasi liwet yang direkomendasikan antara lain adalah Nasi Liwet Bu Wongso Lemu di Jalan Teuku Umar, Keprabon, Solo, kemudian Nasi Liwet Bu Sarmi di Jalan Kapten Mulyadi (Depan Benteng Vastenburg), dan yang terakhir adalah Nasi Liwet Yu Sani di Jalan Wonogiri-Solo, Solo Baru, Solo.

Tengkleng Solo

Tengkleng merupakan kuliner khas kota Solo dengan bahan utama olahan daging, jeroan dan tulang kambing. Tengkleng sekilas menyerupai gulai, namun jika diperhatikan kuahnya lebih encer dan rasa lebih pedas karena ditambah potongan cabai. Kuah tengkleng terdiri dari rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, jahe, cengkeh, serai dan kemiri.

Tengkleng Solo pun mudah ditemui di berbagai sudut kota, beberapa warung makan Tengkleng Solo yang direkomendasikan antara lain Tengkleng Bu Dyah terletak di Pasar Klewer, Solo, Tengkleng Pak Manto di Jalan Honggowongso No 39 Solo, dan Tengkleng Mbok Galak di Jalan Ki Mangun Sarkoro No 122 Solo. 

Sate Buntel

Berbeda dengan sate pada umumnya, sate buntel terbuat dari daging kambing yang dicincang kemudian dibuntel (dibungkus) tipis menggunakan lemak kambing dan ditusuk. Setelah itu dibakar dan dibubuhi kecap manis. Sate ini sangat empuk dan mudah untuk menyantapnya.

Beberapa tempat yang menyajikan hidangan sate buntel antara lain Warung Sate Bu Bejo di Jalan Lodji Wetan, Sate Kambing Tambak Segaran di Jalan Tambak Segaran No 39, Sate Buntel Mbok Galak di Jalan Ki Mangun Sarkoro No. 122, dan Sate Kambing Haji Bejo di Jalan Sebakung No 10 Lodji Wetan, Solo.

Selat Solo


Selat Solo merupakan kuliner khas yang isinya wortel, buncis, ketimun, kentang goreng, selada telur, kecap, dan daging yang disiram kuah semur ditambah mayones agar rasanya lebih segar. 

Selat Solo juga bisa diberi irisan daging. Ada yang menyebut selat Solo merupakan perpaduan makanan barat dan timur. Beberapa sayuran yang direbus yang disiram dengan kuah semur dan mayones dipadukan dengan bistik daging.

Warung makan yang menjual selat Solo biasanya buka dari pagi hingga sore hari, karena selat Solo menjadi menu sarapan bagi sebagian warga kota Solo. Beberapa tempat yang direkomendasikan antara lain adalah Warung Selat Mbak Lies di Jalan Serengan Gang II/42 Kampung Serengan, Vien’s Selata Segar & Sup Matahari di Jalan Hasanudin No 99, Omah Selat di Jalan Gotong Royong No 13 dan Selat Solo Tenda Biru di Jalan KH. Samanhudi No. 1, Solo. 

Soto Gading

Bernama soto gading karena terletak di daerah Gading, tepatnya di Jalan Brigjen Sudiarto No. 75, Solo. 

Soto gading memiliki ciri khas kuah yang bening dan suwiran ayam. Untuk menambah kenikmatan disediakan aneka lauk seperti aneka sate, perkedel, tempe goreng, tahu goreng, gorengan, krupuk, hingga sosis. 

Meskipun sering dikunjungi para pejabat, harga seporsi soto gading sangat terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.



Nasi Timlo

Nasi timlo Solo merupakan kuliner berkuah yang berisi telur pindang, mie soun, suwiran ayam, ati rempela, telur dadar, wortel, dan sosis yang disiram dengan kuah kaldu.

Bumbu nasi timlo terdiri dari bawang putih, pala, lada, dan bawang goreng. Nasi timlo biasa disantap sebagai menu sarapan, namun kini banyak yang menjual nasi timlo hingga malam hari. 
Beberapa tempat nasi timlo yang direkomendasikan antara lain Rumah Makan Timlo Solo di Jalan Urip Sumoharjo 94, Warung Timlo Sastro di Jalan Kapten Mulyadi (Pasar Gede), dan Warung Timlo Sastro di Jalan Dr. Wahidin, Solo.

Cabuk Rambak

Kuliner cabuk rambak terdiri dari cabuk dan rambak. Cabuk merupakan kuah yang terbuat dari wijen sangrai dan parutan kelapa yang ditumbuk bersama bumbu lainnya, seperti bawang putih, kencur, kemiri, merica, gula, garam, dan daun jeruk. Sedangkan rambak adalah kerupuk kulit. Bisa kulit sapi atau kerbau. Namun, kini kerupuk rambak telah diganti dengan karak atau kerupuk nasi.

Cabuk rambak saat ini terdiri dari irisan ketupat gendar yang disiram kuah cabuk, dan ditambah dengan kerupuk rambak (kini diganti dengan kerupuk kerak). Kuliner khas kota Solo ini biasa disajikan di atas pincuk daun pisang. Kuliner cabuk rambak bisa ditemui di Pasar Gede dan sekitar Stadion Manahan, Solo. Para penjual biasanya menjual cabuk rambak pada pagi hari. 

Serabi Notosuman

Serabi Notosuman merupakan kuliner khas kota Solo yang berupa kudapan. Didirikan oleh Hoo Gek Hok pada tahun 1923, terletak di daerah Notosuman atau di Jalan Mr Muhammad Yamin No 28, Serengan, Kota Solo.

Serabi Notosuman menggunakan tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi.

Serabi ini bisa langsung dimakan atau dibawa oleh-oleh. Pembeli bisa juga melihat proses pembuatan menggunakan alat yang sederhana. Adonan serabi dimasukkan ke dalam wajan kecil, kemudian ditutup menggunakan penutup yang terbuat dari tanah liat. Tersedia dua varian rasa Serabi Notosuman, yaitu rasa coklat dan polos.

***

Jadi setelah tahu dan kenal kuliner khas Solo, saatnya Anda cicipi kuliner khas dan enak tersebut bila berkunjung dan jalan-jalan ke Kota Solo.

Selamat menikmati!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar