Sajak Halal bi Halal

Bagi umat Islam di Indonesia, 
Idul Fitri dan Halal bi Halal, 
Bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan,
Saling berkelit-kelindan, mempercantik nuansa masing-masing. 

Idul Fitri....
Perayaan tahunan yang sifatnya syar'i, 
Sebab, eksistensinya memang ditetapkan oleh syariat. 

Sementara Halal bi Halal....
Status syar'i-nya masih debatable di kalangan ulama, 
Karena ia produk asli Indonesia, 
Baik dari penamaan maupun tata cara pelaksanaan.

Ada kalangan....
Yang enggan menamainya dengan istilah Halal bi Halal, 
Dikarenakan menurut mereka, 
Istilah Halal bi Halal secara gramatika Bahasa Arab, tidaklah benar. 

Bahkan....
Ada yang menentang kegiatan ini, apabila isinya adalah kegiatan saling memaafkan,
Argumentasinya, mengkhususkan maaf hanya pada Idul Fitri, 
Tidak dibenarkan secara syariat, (bid'ah).

Namun demikian....
Semua menyadari, bahwa tujuan Halal bi Halal, 
Adalah dalam rangka mengharmoniskan hubungan kekerabatan dan persaudaraan.

****
Saudaraku....
Saling memaafkan dan menyambung tali silaturrahmi, 
Merupakan ajaran luhur dalam Islam. 

Allah SWT....
Didalam Al qur'an surat Muhammad, ayat 22-23,
Secara tegas, akan melaknat orang yang memutuskan, tali persaudaraan.

Sementara Rasulullah SAW....
Dalam sabdanya mengatakan, "Tidak ada dosa yang pelakunya lebih layak untuk disegerakan hukumannya di dunia dan di akhirat daripada berbuat zalim dan memutuskan tali persaudaraan."

Betapa pentingnya....
Memelihara hubungan persaudaraan, agar tidak kusut, 
Sampai-sampai Allah dan Rasul-Nya menegaskan laknat besar sebagai ganjaran bagi pemutus tali silaturahmi. 

Bahkan...
Urgensitasnya tampak begitu jelas, 
Manakala, memelihara silaturrahmi ini dikaitkan dengan keimanan seorang Muslim,
Seperti dalam hadits Rasulullah, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali silaturahmi."

Halal bi halal...
Juga sangat banyak nilai positifnya bagi kehidupan duniawi, 
Sebagaimana sabda Rasulullah, "Siapa saja yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan pengaruhnya, maka sambunglah tali persaudaraan"

****
Saudaraku....
Saling maaf-memaafkan pada Idul Fitri dan Halal bi Halal, 
Bukan berarti mengkhususkan maaf hanya pada momen itu saja, 
Terlebih, dikatakan sebagai menambah-nambahi syariat, (bid'ah). 

Yang terpenting bagi kaum muslimin...
Meyakini bahwa saling memaafkan tidak memiliki batas waktu, 
Sebab, jika sampai meyakini bahwa memaafkan dan silaturrahmi, hanya berlaku saat Idul Fitri atau Halal bi Halal saja, 
Itulah yang salah secara syariat.

Halal bi halal...
Adalah salah satu bukti keluwesan ajaran Islam.
Nilai-nilai universalitas silaturrahmi...
Bisa menjelma menjadi beragam acara, 
Sesuai kearifan lokal dari masing-masing daerah,
Namun, dengan tetap mengindahkan norma-norma Islam yang telah ditentukan, 
Karenanya, tidak boleh tercampuri kemaksiatan apa pun dalam implementasinya. 

Saudaraku.... 
Setelah manusia, berbuat baik kepada Allah dengan berpuasa sebulan penuh, 
Dan mengabdikan diri kepada-Nya, 
Di Idul Fitri dan Halal bi Halal, 
Giliran mereka, meneguhkan kesadaran persaudaraan antar sesama, 
Dengan cara, saling memaafkan dan berbagi keceriaan. 

Sungguh sangat indah...
Sebagaimana diisyaratkan dalam surat al-A'raf ayat 199, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."

Jadi....
Meskipun Halal bi Halal, asli kelahiran Indonesia, 
Namun, esensinya tetaplah Islami.

****
Saudaraku...
Marilah saling memaafkan.... 
Marilah saling menggugurkan kesalahan...
Marilah saling menghalalkan.... 
Melalui momentum yang sangat indah, Halal bi Halal


*Mutiara Indah Darussaalam, 1 Juli 2017

@PrijantoRabbani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar