Ancaman Bagi Pemimpin Zalim


Seorang pemimpin adalah abdi atau pelayan bagi rakyatnya. Karenanya, tidak boleh melakukan kezaliman pada orang-orang yang dipimpinnya. Semua kebijakan yang dibuatnya harus mengacu pada kepentingan yang dipimpinnya.

Ketika seorang pemimpin berbuat zalim, berkhianat atas amanah yang telah diberikan rakyatnya, maka Allah menebar ancaman kepada pemimpin tersebut.

Telah banyak contoh kisah pemimpin yang zalim kepada rakyat yang dipimpinnya dan durhaka kepada Rabbnya menjadi sebab dihancurannya suatu negeri. 

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al-Isra’: 16)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang makna ayat di atas, “Kami beri kuasa orang-orang buruknya, lalu mereka bertindak durhaka di dalamnya. Maka apabila mereka telah bertindak seperti itu, aku hancurkan mereka dengan adzab.” 

Dan itulah makna firman-Nya,

“Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu.” (QS. Al-An’am: 123).

Allah telah menyiapkan adzab yang pedih bagi pemimpin zalim yang menyengsarakan rakyatnya. Allah Ta’ala berfirman: 

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat ‘adzab yang pedih” (QS. Asy-Syuraa : 42).

Dalam hadits ditegaskan bahwa para pemimpin zalim yang menipu rakyat dengan janji-janji palsunya, diharamkan baginya surga. 

Rasulullah bersabda :

“Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga” (HR. Bukhari Muslim). 

Dalam lafadz yang lain disebutkan : ”Ia mati dimana ketika matinya ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga”

Allah adalah dzat yang sebaik-baik memenuhi janjinya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar