Al Quran dan Awan Cumulonimbus


Bila disebut Awan Cumulonimbus maka ingatan kita langsung pada peristiwa jatuhnya pesawat terbang, dan salah satunya jatuhnya pesawat Air Asia QZ-8501, 28 Desember 2014 lalu. 

Seperti apa Awan Cumulonimbus itu? 

Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan.     

Awan Cumulonimbus adalah sebuah awan tebal vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, mirip gunung atau menara. Awan ini terlibat langsung dalam badai petir dan cuaca ekstrem lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah dan tetes-tetes salju (kristal-kristal es) pada bagian atas. 

Awan Cumulonimbus sangat mudah terbentuk di daerah tropis karena proses konveksi di wilayah ini sangat kuat, dan dari awan inilah ‘lahir’ berbagai fenomena cuaca esktrem seperti timbulnya kilat (lightining), badai tropis (typhoon/topan), badai petir (thunderstorm), hujan es (hail storm), tornado sampai angin puting beliung.

Ternyata kehebatan Awan Cumulonimbus ini sudah dijelaskan dalam Al Quran. 

"Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan lalu mengumpulkannya, kemudian Allah menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (awan Cumulus Nimbus seperti) gunung-gunung tinggi, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dihindarkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nur : 43) 

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar