Al Quran Ruh Kebangkitan Ummat



“Dan Al Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.”

(QS. Al An’aam : 155).

_____________________

Pasca Aksi 212, kecintaan ummat Islam pada Al Quran harus terus ditumbuhsuburkan. Al Quran harus menjadi ruh ditengah-tengah ummat. Al Quran harus menjadi spirit perjuangan. Al Quran harus mewarnai kehidupan. Al Quran harus menjadi minhajul hayah (pedoman hidup).

Dr Muhammad Al Ghazali berkata,
“Generasi pertama terangkat kemuliaannya karena menempatkan Al Quran di atas segala-galanya. Sedangkan generasi sekarang jatuh kemuliaannya karena menempatkan Al Quran di bawah nafsu dan kehendak dirinya.”

Sebegitu pentingnya posisi Al Quran bagi umat Islam, hingga musuh-musuh umat Islam pun menyadari hal ini. 

“Selama kaum Muslimin masih memegang Al Qur’an di tangan mereka, maka Eropa tidak akan mampu mencengkeramkan kekuasaannya di negeri-negeri Timur!”

Kalimat ini diungkapkan pada abad 18 oleh William Gladstone, PM Inggris zaman Ratu Victoria. Dari kata-kata yang penuh kedengkian ini dapat dipahami bahwa kekuatan kaum Muslimin sesungguhnya terletak pada sejauh mana komitmennya terhadap Al Quran. Inilah kekuatan dahsyat yang menjadi kunci kebangkitan dan kejayaan ummat Islam. Inilah kunci menuju kemenangan dan kemuliaan. Sejarah telah berbicara; ummat Islam memperoleh izzahnya dengan Al Quran, dan Allah kerdilkan ummat Islam juga karena meninggalkan Al Quran.

Renungkanlah sabda Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berikut:

“Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Quran) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain.” (HR. Muslim).

Maksud hadits ini menurut DR. Muhammad Faiz Almath, “Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Quran, maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al Quran, maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.”

Oleh karena itu, kepada siapapun yang rindu pada kebangkitan ummat Islam, harus segera membuka katup jiwanya dan memenuhinya dengan kesejukan Al Quran. Biarlah ia mengalir mengisi relung-relung jiwa, menyegarkan iman, membersihkan pikiran, dan membuahkan amal. Dan mengiringi langkah-langkahnya dengan kekuatan kalamullah, sebagaimana generasi pertama memulai langkah-langkahnya dengan kekuatan itu.

Ingatlah kata-kata bijak Imam Malik, 
“Umat ini tidak akan jaya kecuali dengan cara pertama kali ia dijayakan generasi awalnya.”

Semoga manfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar