Agama adalah Nasehat



Dari Tamim ad-Dari bahwa Nabi SAW bersabda : 
"ad-din adalah nasihat" Kami berkata untuk siapa? Rasulullah menjawab : "Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, untuk pemimpin kaum Muslimin, dan bagi kaum Muslimin pada umumnya" 

[HR. Muslim]

____________________________________

Hadist ini termasuk salah satu hadist yang dimuat dalam kumpulan 40 Hadist Imam An-Nawawi, yang berarti termasuk hadist dari pokok-pokok Islam yang penting.

Secara umum, hadist ini memiliki beberapa kandungan yang sangat penting dalam Islam. Pertama, perihal saripati agama sebagai sebuah nasihat. Imam Al Khatabi pernah berkata bahwa sesungguhnya agama adalah tiang dan penyangganya adalah nasehat. Dan berikutnya, dalam hadis ini tak ada yang diistimewakan dan dikecualikan.

Kendati dalam hadis ini juga disebut nama Allah, bukan berarti Dia juga membutuhkan nasehat. Terdapat makna tersendiri terkait hal ini. Sebab Allah, sebagai Sang Pencipta alam semesta, tak membutuhkan nasehat dari para makhluknya.

Berdasarkan penjelasan Imam An Nawawi, nasehat kepada Allah memiliki beberapa makna. Antara lain memurnikan keimanan kepada-Nya dan mengingkari sekutu bagi-Nya. Terkait keimanan kepada Allah SWT, ada empat hal yang perlu diketahui.

Pertama, meyakini keberadaan dan wujud Allah.
Tapi, hal ini masih tidak cukup agar kita disebut beriman. Karena banyak yang meyakini keberadaan dan wujud-Nya, tapi tidak menjalankan perintah-Nya.

Kedua, meyakini segala perbuatan Allah.
Apa yang terjadi pada diri seorang Muslim, tidak pernah terlepas dari kekuasaan-Nya. Kendati, manusia memang tidak akan mampu mengetahui apa rencana dan kehendak-Nya.

Ketiga, tidak mengingkari sifat-sifat-Nya yang sempurna dan agung.
Terkait hal ini, terkadang manusia selalu berburuk sangka kepada Allah. Padahal, dia tak pernah tahu apa yang sedang direncanakan oleh-Nya untuk kehidupannya.

Keempat, menjalankan segenap perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Sebagaimana telah diketahui bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya.

Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna. Manusia sudah diberi pendengaran, penglihatan, naluri, serta hati. Semua hal ini sudah sepatutnya dimanfaatkan untuk memaksimalkan ibadah kepada Allah.

Karena itu, sudah semestinya untuk senantiasa meningkatkan keimanan kepada Allah. Tak hanya selalu sibuk dengan dunia, tapi juga memikirkan akhirat. Sebab, mereka yang hanya selalu mengejar dunia, walaupun diberi kemudahan oleh Allah, dapat dipastikan tidak akan mendapatkan tempat di akhirat kelak.

Smoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar