Antara Leader dan Dealer


Perubahan sebuah bangsa berbanding lurus dengan kesiapan berubah daripada kalangan elitisnya, demikian pendapat Ibnu Khaldun. 

Dalam ungkapan lain yang memiliki makna senada disebutkan kualitas agama rakyat berbanding lurus dengan mutu keagamaan rajanya. Pemimpin adalah gambaran dari yang dipimpin. 

Kepemimpinan yang berkualitas adalah persoalan mendasar di dalam membangun bangsa dan negara. Kualitas seorang pemimpin tidak semata-mata ditentukan oleh ketrampilannya dalam berorasi dan berdiplomasi, tetapi diukur dari kemampuannya dalam mendengar dan melayani. 

Melayani rakyat dalam berbagai kebutuhannya. Menampung aspirasi dan keluhan, bukannya mengkhianatinya.

Dan yang pasti kepemimpinan yang berkualitas (leader), tidak sama dengan seorang dealer (calo, makelar).

Begitu disebut dealer, calo atau makelar, tentu sudah terbayang bagaimana mental seorang pemimpin seperti ini. 

Seorang pemimpin bermental dealer, akan memanfaatkan kekuasaan dan resources apa pun yang ia miliki. Bukan untuk kepentingan dan kemajuan bangsa, tapi untuk memuaskan nafsu dan ambisi pribadi dan kelompok. Kalaulah berteriak bahwa yang dilakukannya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara, itu semua tak lebih sekedar topeng untuk menutupi kerakusan dan mental dealer-nya. Bangsa dan negara dijualnya untuk memuaskan nafsu dan ambisinya.

Dan waktu yang senantiasa tak bisa berbohong dan akan menunjukkan kepada kita : siapa pemimpin berkarakter leader dan siapa yang bermental dealer. 

Jangan salah pilih. Jangan gadaikan masa depan bangsa dengan memilih pemimpin yang bermental dealer.


#Leadership
#Management
#PeopleDevelopment
#AmazingPeople
#RabbaniOptima


Tidak ada komentar:

Posting Komentar